Monday, August 14, 2006
Aisyah dan Pembantu Baru
Alhamdulillah, sudah 3 minggu ini kita dah dapet pembantu lagi. Tapi karena Aisyah masih belom kenal dan tidak mau dipegang sama pembantu baru kita jadi untuk sementara Aisyah, kalau hari kerja, masih tinggal sama ibunya Lia. Aisyah memang tergolong anak yang agak sulit dekat dengan orang yang baru dia kenal. Kejadian waktu lalu saja yang pembantu kami minta pulang itu dikarenakan Aisyah yang susah banget deket dengannya. Sepertinya sih, Aisyah punya bakat memiliki sifat "keras" apabila dia tidak mau ya sulit untuk membuatnya mau.
Alhasil, sampai saat ini kami masih "pisah ranjang" dengan Aisyah. Dan terus terang saya dan Lia sudah agak kecapean untuk selalu bulak-balik ke rumah ibunya Lia setiap kita pulang kantor. Masalahnya mungkin karena jam kantor saya yang sampai jam 6 sore, paling cepat keluar kantor pun jam 6:30 setelah sholat Magrib. Tiba di rumah ibunya Lia sekitar jam 7:30-an. Main bentar sama Aisyah terus pulang ke rumah jam 9 kurang ketika Aisyah bersiap untuk bobo. Sampai rumah jam 10 kurang dan baru tidur jam 11 kurang. Besoknya harus ke kantor lagi.
Kami memang baru aja tinggal di rumah ibu saya di daerah Kemuning, Pasar Minggu. Yah inilah nasib orang yang belum bisa punya rumah sendiri. Harus
menclok sana,
menclok sini. Dan sayangnya pas kami memilih untuk tinggal di rumah ibu saya, kami mendapat ujian yang lumayan bikin pusing ini.
Kami waktu itu sepakat pindah ke rumah ibu saya dengan alasan ingin menemani ibu saya yang sudah sendiri, walau masih ada keponakan yang tinggal bersama ibu saya. Juga kami sudah merasa tidk enak untuk berlama-lama tinggal di rumah ibunya Lia (semenjak Aisyah lahir kami tinggal di sana). Waktu itu kami berharap banyak pembantu kami dulu bisa merawat Aisyah karena ibu saya juga masih bekerja, jadi kalau siang di rumah itu tidak ada orang, agar nantinya kami bisa tenang meninggalkan Aisyah di rumah. Sayangnya tidak semua rencana berjalan sempurna.
Sampai saat inipun ada kecenderungan Aisyah masih belum mau deket dengan pembantu baru kami. Padahal sudah hampir sebulan pembantu baru kami sengaja kami titipkan di rumah ibunya Lia agar bisa kenal dan deket dengan Aisyah. Aisyah masih belum mau disuapin dan dimandiin sama pembantu kami.
Melihat gelagat ini, saya jadi mengambil keputusan untuk mengambil kontrakan deket rumah ibunya Lia.
Alhamdulillah ada kontrakan baru dibangun deket-deket sana. Tanpa pikir lagi saya langsung booking tempat itu, walau bangunannya belum jadi baru kemungkinan pertengahan September baru selesai. Alasan saya karena saya tidak mau terlalu lama merepotkan mertua saya yang harus merawat Aisyah selama 24 jam, paling tidak apabila nanti Aisyah dan pembantu kami tinggal ke kantor dan Aisyah masih tidak mau dipegang pembantu, kami bisa membawanya berjalan kaki ke rumah ibunya Lia sambil perlahan Aisyah akan mulai mau tinggal sendiri dan di"pegang" oleh pembantu kami dan malam/akhir pekannya kamilah yang merawat Aisyah.
Alhamdulillah juga, walau dengan sangat sedih hati, ibu saya merestui dan mengerti alasan saya mengambil jalan yang saya ambil ini. Sayapun meminta maaf padanya karena harus meninggalkan dia sendiri lagi di rumahnya dan saya berjanji akan sering berkunjung bersama Aisyah.
Sampai saat ini, di dalam hati saya masih berharap apa yang saya putuskan ini adalah yang terbaik untuk semua dan juga masih berharap Allah akan menunjukkan saya jalan yang terbaik buat kami. Karena cuma Dialah yang maha mengetahui yang terbaik buat kami semua... Amiin.
Ditulis Ozzan 2:11:00 PM ||