.: Jendela Rumah

Al-Islam
Nabi Muhammad
Manajemen Qalbu
EraMuslim
Balita Anda
Pujangga Malam
Blogger Family
Muslim Blogger
Bank Niaga
DetikCom
Koran Republika
Koran Kompas


.: Rumah Kontrakan

Di Multiply :
ozzan.multiply.com
via GPRS :
rumahozzan-wap.blogspot.com


.: Tetangga




.: Cari Tulisan





.: Penting


Lindungi putra-putri anda dari ancaman bahaya ROKOK!Lindungi putra-putri anda dari ancaman bahaya ROKOK!

One Man One Dollar To Save Palestine

JANGAN ASAL COPY PASTE..

Solidaritas untuk anak Indonesia

BlogFam Online Magazine





The Truth


"Qulil haq walau kaana muuran"
(katakan yang benar meskipun itu pahit)


Saya dan mungkin banyak dari teman-teman sudah sering mendengar kalimat di atas, bakan mungkin juga kita sering mengucapkannya. Namun, seberapa sering kita menghadapinya? Menghadapi situasi dimana kita harus mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah? Menghadapi situasi dimana kita harus meluruskan sesuatu yang salah dimana apabila kita meluruskan sesuatu yang salah itu mengakibatkan sesuatu yang tidak enak pada diri kita?

Well, saya sendiri baru saja merasakannya. Merasakan bagaimana dampak "pahit"nya suatu kebenaran. Walau sebenarnya sebelum ini sudah beberapa kali saya mencoba untuk meluruskan sesuatu yang saya anggap tidak/kurang sesuai dengan suatu kebenaran. Alhamdulillah, saat itu respon yang saya dapat adalah sesuatu yang positif, dalam artian orang yang saya koreksi menerima dengan lapang dada kekeliruannya. Demikian juga ketika saya melakukan suatu kekeliruan/kesalahan. Alhamdulillah, saya juga bisa menerima saran atau kritikan dari orang lain. Pada prinsipnya memang kita sebagai manusia pasti tidak luput dari kesalahan.

Namun, kejadian terakhir ini berbeda. Dimana ketika kita menghadapi seseorang yang tidak/kurang bisa menerima secara positif suatu kebenaran. Selalu menanggapi suatu masukan/kritik sebagai sesatu yang negatif bahkan menganggap sebagai penghinaan. Maka kini saya merasakan adanya "perang gerilya" orang tersebut untuk mengolok-olok kebenaran yang saya coba ungkapkan kepada orang lain. Menjauhkan dirinya dari saya bahkan istri saya. Padahal selama ini kami menganggap dia sebagai seorang sahabat.

Ahh.. Saya jadi terbayang ketika Rasulullah SAW dulu mencoba menegakkan kebenaran Agama Islam. Yang beliau dapatkan adalah cacian dan makian, lemparan batu, bahkan lemparan kotoran unta. Namun beliau tetap tersenyum dan tetap berbuat baik, dan selalu berdoa untuk kebaikan orang-orang yang telah berbuat salah padanya.

Semoga saja saya dan istri saya bisa mencontoh dan mempraktekkan akhlak Beliau.




.: Tentang Ozzan

Name: Ahmad Fauzan
Hanya seorang suami dari seorang istri , dan ayah dari Aisyah Khairani Fauzan.
YM & Mail: ozzan74@yahoo.com
MSN : ozzan74@hotmail.com


.: Album Foto



.: Tulisan Baru

  • Au Revoir Zenedine Zidane
  • Long Weekend
  • Sholat Berjama'ah
  • Me-Manage Waktu
  • My Main Job :(
  • Met Tahun Baru
  • Kerjaan dan Aisyah
  • Lebaran Punya Cerita
  • Mohon Maaf Lahir dan Batin
  • Met Puasa Ya!



  • .: Ketuk Pintu

    Name :
    Web URL :
    Message :



    .: Tulisan Lama




    .: Komunitas RO




    .: Cari Ayat

    Search in the Quran
    Search:
    Download | Free Code
    www.SearchTruth.com


    .: Feed


    - RSS.


    .: Ikutan


    BloggerFamily

    Indonesian Muslim Blogger

    Bike To Work


    Use 800x600 For Best view
    Powered by Blogger, AnaStein, Doneeh, Photobucket,
    Geocities Wdcreezz & HaloScan