Friday, May 28, 2004
Anger Management
Suatu Ketika ada seseorang anak laki-laki yang mempunyai sifat pemarah. Ayahnya berusaha keras untuk membuang sifat keras itu. Suatu hari ia memangil anaknya dan memberikanya sekantong Paku. "Paku?" Sahut sang anak. "Ya Paku!" Sang anak heran Tapi bibir ayahnya justru membentuk senyuk bijak.ia berkata agar ia memakukan setiap ia marah dan mencopot paku apabila ia bisa menahan marahnya di pagar belakang rumahnya.
Ajaib! Dihari pertama sang anak menacapkan 48 paku! begitu selanjutnya. Setelah itu jumlah paku yang tertancap berkurang secara bertahap. Ia menemukan fakta bahwa lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya, kesadaran itu mebuahkan hasil amarahnya dapt ia tahan dan tidak cepat kehilangan kesabaran.
"Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah seperti sebelumnya. kata si ayah bijak. Sang ayah sengaja memotong kalimatnya pendek-pendek agar si anak bisa mencerna maksudnya dengan baik. Si anak menatap sang ayah dengan sikap menunggu, apa kelanjutan ujaran ayah itu.
"Ketika kamu melontarkan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu itu meningalkan bekas seperti di lobang di hati orang lain. Kamu dapat menusukan pisau lalu mencabut pisau itu. Tetapi, tidak peduli beberapa kali kamu meminta maaf luka itu akan pernah ada. Dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik." ucap sang ayah lembut tapi sarat maknanya. Sang Anak membalas tatapan lembut ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Pelajaran yang diberikan ayahnya begitu tajam dan menghujam relung hatinya.
------------------------------------------------------
Tulisan diatas mungkin sudah pernah kita baca sebelumnya karena tulisan tersebut sudah banyak berkeliaran di dunia maya ini. Saya sendiri sudah membacanya setahun yang lalu dan saya tidak bosan membacanya. Buat saya pribadi tulisan tersebut merupakan sesuatu yang sangat menyadarkan saya agar selalu dapat menahan amarah yang selalu bergejolak pada diri saya.
Memang, kita hanya manusia biasa yang selalu berbuat khilaf dan kita menyelesaikannya dengan meminta maaf. Maaf adalah suatu senjata yang sangat ampuh untuk meredam amarah kita pada seseorang. Akan tetapi untuk menjadi manusia yang selalu bisa memberikan Maaf, itu sepertinya lebih dan sangat sulit. Tapi insya Alloh akan lebih mulia di hadapan Alloh.. amin
Ditulis Ozzan 10:43:00 AM ||