Tuesday, March 30, 2004
Menilai Buruk
Kenapa sih kebanyakan orang lebih senang menilai orang lain? Mending kalau yang dinilai adalah kebaikan, tapi ini malah seringnya menilai keburukan dan kesalahan orang lain. Padahal dirinya saja belum tentu bersih dari kekurangan dan kesalahan.
Lebih parah lagi penilaian tersebut sudah menjadi tirai untuk menutup kebenaran yang ada. Kalau sudah sekali menilai "Buruk" semua yang dilakukannya "Buruk", tidak perduli kenyataannya orang yang dinilai Buruk itu berbuat kebaikan.
Itupun sepertinya belum cukup, orang yang selalu menilai Buruk tersebut akan membuat pagar pembatas yang cukup besar dan kokoh untuk menutupi jalan silahturahmi antara dirinya dan orang yang ia anggap "Buruk".
"Jangan sekali-kali kalian bergaul sama dia, dia itu punya masa lalu yang buruk, dia pernah bla..bla.., sia sukanya bla..bla.., dia jahat..bla..bla.." Bisik si yang merasa dirinya bersih dari dosa.
"Kamu itu!! kamu salah tau..!! Saya tidak mau tau.!! pokoknya kamu Salah!!" Bentak si yang merasa selalu benar. Padahal dalam hatinya dia tau dia yang salah tapi Jabatan diatas segalanya.
Tapi, seringkah kita mau berpikir dan menilai diri kita sendiri "apa yang telah kita perbuat buat orang lain dan apakah kita lebih baik dari orang itu?" dan apakah kita mau berani mengucapkan "Saya yang salah.. Maafkan saya"?
Ditulis Ozzan 5:03:00 PM ||