Monday, January 03, 2005
Liburan, Bencana, dan DPT Pertama
Pertama-tama saya mau ngucapin "Selamat Tahun Baru 2005" buat semua temen-temen. Selama liburan kemarin, dari tanggal 24 Desember 2004 sampai 3 Januari 2005, tidak banyak kegiatan yang kami lakukan hanya menginap di rumah ibu saya beberapa hari agar Aisyah bisa main sama eyangnya dan kami mendekorasi ulang kamar kami yang berada di rumah ibu saya.
Cuma beberapa hari liburan kami lewati kami mendengar bencana hebat menerjang saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera Utara. Awalnya saya berpikiran bencana ini sama seperti yang sudah-sudah tapi ketika melihat jumlah korban dan tayangan para korban, khususnya korban anak-anak. Seketika kami terpana dan tanpa terasa air mata kami mengalir. Sungguh tidak ada satu katapun yang bisa menggambarkan perasaan kami ketika mayat seorang anak kecil, mungkin seumur
Aisyah anak kami, digendong tak bernyawa.
Innalilahi wainalilahi roji'un.
Saat itu juga ibu saya menghubungi saudara kami, om Rony, untuk mengetahui keadaan saudara-saudara kami di Aceh. Keluarga saya memang memiliki saudara di Aceh karena kakek saya adalah orang Aceh. jadi banyak dari adik-adik kakek saya yang masih tinggal di Aceh. Yang membuat kami cemas adalah lokasi tempat tinggal saudara kami itu terletak di kedua kota yang terparah dilanda bencana, yaitu kota Banda Aceh dan terutama Meulaboh. Otomatis selama liburan kami hanya mengamati perkembangan di Aceh lewat televisi dan kami mencoba membantu semampu kami.
Hati kami juga sedih ketika
Aisyah menjalani imunisasi DPT (
difteri-pertusis-tetanus) pertamanya hari Sabtu kemarin. Sebenarnya saya dan
Lia ingin memilih imunisasi DPaT untuk menghindari efek demam tapi sayangnya kami tidak sanggup dengan biayanya yang di Indonesia masih tergolong mahal. Jadi mau tidak mau Aisyah diimunisasi DPT dan seperti sudah diperkirakan sebelumnya, beberapa jam setelah imunisasi Aisyah yang sebelum imunisasi sangat periang menjadi rewel maunya hanya digendong, kalau ditaruh di tempat tidur dia nangis, kalau tidak nangis pun dia hanya terdiam dengan ekspresi yang membuat saya dan
Lia sedih. Tapi
alhamdulillah hari ini dia sudah ceria lagi.
Semoga di tahun yang baru ini, kita menjadi orang-orang yang lebih tabah dan sabar dalam menghadapi segala cobaan
..
amin
Ditulis Ozzan 5:26:00 PM ||