Tuesday, September 28, 2004
University of Life
Seorang pemuda yang baru lulus dari sebuah universitas bertemu dengan guru ngajinya ketika ia hendak pulang kerumah.
"Baru lulus nak?" Tanya pa ustadz, begitu biasanya ia dipanggil, sambil tersenyum.
"Iya nih Pak, saya lulus dengan nilai terbaik dari universitas terbaik" Jawab pemuda itu dengan bangga.
"Selamat yah nak, oh ya.. saya dengar dari orang tuamu, kamu mau melanjutkan kuliah lagi?" Tanya si ustadz lagi.
"Betul pa ustadz, saya lagi nyari universitas yang paling bagus karena saya dapet beasiswa penuh" Jawab pemuda itu kembali dengan bangganya.
"Insya Allah kamu akan kembali lulus yang terbaik di universitas-mu nantinya dan juga pada akhirnya nanti kamu juga lulus dari Universitas Kehidupan" Doa pa ustadz sambil melangkah ingin beranjak pergi.
"Tunggu dulu pa ustadz, Universitas Kehidupan? Saya baru denger, ada di mana tuh? Amerika? Eropa? atau di Indonesia sini? Terus dimana gedung perkuliahannya?" tanya si pemuda menghentikan langkah pa ustadz.
"Universitas itu ada dimana-mana, tempat kuliahnya juga ada dimana-mana".
"Masa? kok saya baru denger. Sepertinya menarik tuh, dimana daftarnya?"
"Tidak perlu daftar, kamu dan saya sudah menjadi mahasiswanya, bahkan anak-anak sampai orang tua sudah menjadi mahasiswanya"
"Haa.. bagaimana bisa? Terus siapa dosennya?" Si pemuda bertambah bingung.
"Dosennya bisa si tukang ojek, si mas-mas penjual koran itu, si mbok jamu, tukang minta-minta, bahkan anak kecil yang nakal itu" Jawab pa ustadz sambil menunjuk satu per satu orang yang tadi disebutnya.
"Waduh, bagaimana mereka bisa jadi dosen saya? Mata kuliah apa yang mereka ajarkan?"
"Mereka mengajarkan banyak mata kuliah, seperti Mata kuliah Kesederhanaan, Kesabaran, Memaafkan, Optimisme, Kejujuran, dan mata kuliah lain yang bisa menjadi pegangan hidup kita untuk menjadi mahasiswa universitas kehidupan yang terbaik.
Akhirnya si pemuda mengerti maksud dari apa yang diutarakan pa ustadz dan ia sadar akan apa yang telah diraihnya sekarang belumlah cukup, dan kini ia akan mencoba untuk belajar, menjadi mahasiswa abadi di universitas kehidupan, untuk nanti kelak akan lulus menjadi manusia yang terbaik di mata Sang Rektor, yaitu Sang pencipta kehidupan ini.
Ditulis Ozzan 8:47:00 PM ||