Wednesday, September 22, 2004
Phobia
Phobia adalah perasaan takut yang tidak rasional dan bersifat berlebihan terhadap suatu benda/objek atau situasi yang sebenarnya tidak menyeramkan. Walau secara teori saya belum termasuk orang yang mengidap phobia yang akut tapi saya sudah merasakan perubahan pada diri saya ini dan mungkin teman-teman sekantor saya.
Setelah kejadian bom di Kedubes Australia beberapa waktu lalu banyak meninggalkan luka di hati kita semua, tidak saja luka fisik namun juga luka psikologis yang dalam. Sebagai salah satu warga Kuningan yang setiap harinya bekerja di daerah ini dan juga sangat merasakan gimana dasyatnya ledakan pada waktu itu, walau cuma merasakan getaran hebat di seluruh ruangan kantor. Kejadian bom tersebut secara tidak langsung memberikan dampak psikis pada diri saya karena beberapa hari setelah tragedi tersebut, saya sepertinya mengidap phobia. Yup.. phobia. Phobia ketika berada di parkiran yang letaknya di basement dan terutama pada mobil-mobil box.
Beberapa hari belakangan ini, saya jadi sedikit takut kalau berada di parkiran yang letaknya di basement gedung kantor saya. Ketika selesai memarkirkan motor saya dan menuju lift, saya harus melewati beberapa mobil yang diparkir di situ. Selalu saja saya berkata dalam hati. "Gimana tiba-tiba ada bom meledak di sini yah?" sambil celingak-celinguk melihat jejeran mobil tadi. Demikian pula ketika saya hendak pulang dan menuju parkir motor.
Hal yang paling disadari atas perubahan tingkah laku saya ini adalah ketakutan akan mobil box. Semenjak diberitakan bahwa mobil yang membawa bom dan meledak di depan kedubes Australi itu adalah mobil box, keesokan harinya ketika saya dalam perjalanan ke tempat kerja maupun pulang, saya selalu memperhatikan mobil-mobil berjenis box. Mobil apa saja yang ada box polos dibelakangnya saya selalu serius memperhatikannya, sampai-sampai saya ingin sekali melihat supirnya. Apalagi ketika mobilnya Daihatsu putih.. wuiihh langsung aja jadi pusat perhatian.
Setelah dipikir-pikir, saya kasian juga dengan para supir mobil box. Kenapa? ya itu tadi, semenjak adanya tragedi bom yang melibatkan mobil box, para supir itu harus melewati pemeriksaan yang lebih ketat dibanding mobil-mobil lainnya. Dan juga harus menerima kecurigaan beberapa pihak terhadap barang bawaannya.
Dan saya pun langsung menyadari, kalau ajal saya bisa datang sewaktu-waktu. Yang penting sekarang saya mempersiapkannya. Saya pun sekarang besimpati kepada semua para sopir mobil box. Karena secara tidak langsung mereka juga jadi korban tragedi ini. Dan juga mendoakan untuk semua korban kebiadaban ini.
*Gambar diambil dari evesindia.com
Ditulis Ozzan 1:35:00 PM ||