Tuesday, February 03, 2004
Berkurban??..
Akhirnya kembali ke dunia nyata.. KERJA..!!..
Setelah libur Idul Adha kemaren, kini aku kembali bekutet di kantor yang makin lama terasa sumpek. Bukan karena jengkel sama kantor, tapi karena AC-nya yang kayaknya dah ngga bertenaga lagi alias ngga kerasa lagi.. tapi mungkin juga sih karena disini sudah ngga punya daya tarik untuk kerja jadinya si AC pun malas untuk mendinginkan orang kantor yang rata-rata cepat panas.
Berkat weekend panjang kemaren juga, cukup membuat tubuh ini enakan untuk memulai kembali duduk di kursi kantor kesayanganku ini, memilah berita-berita di koran yang kira-kira berguna buat kantor, baca e-mail dari temen-temen, baik temen dari kantor yang minta peraturan atau temen dari luar yang banyol-bayol dan basi. Sekali-kali mengangkat telpon untuk menerima order dan juga ngasih nomor-nomor klasifikasi ke buku-buku yang sepertinya tak berhenti untuk mengantri.
Tapi, weekend panjang kemaren juga memberikan aku sebuah hikmah. Hikmah yang selama ini dilupakan, kebetulan temanya sama dengan tema Idul Adha yaitu berkurban.
Berkurban apa? Kambing, Sapi, atau Kerbau? Berkurban uang untuk disisihkan ke orang yang tidak mampu? Bukan.. bukan itu yang aku kurbankan kemaren (tapi insya Alloh aku minimal tahun depan akan berkorban kambing). Yang aku korbankan adalah perasaan, perasaan untuk marah-marah sama orang, perasaan untuk menghina orang lain, perasaan menilai buruk seseorang dan lainnya yang membuat hati ini
dongkol.
Kenapa? Karena selama tiga hari berturut-turut aku melihat bagaimana orang dengan mudah
menjudge seseorang tidak baik bahkan kepada orang tua. Hampir di semua sudut tempat aku hidup ini begitu gampang menemukan hal ini. Semua ini membuat aku berpikir, segitu mudahkah? Atau memang itu kebutuhan untuk hidup?
Orang begitu gampang dan sibuk menilai orang lain buruk, kerja ngga bener, murahan, matre, bego, dan semua kata-kata buruk terangkum. Sering pula dengan mengatas namakan "demi" pertemanan, kekeluargaan, dan lainnya kita begitu gampang setuju bahkan mengikuti untuk menilai orang lain buruk walau ia tahu hal tersebut salah.
Satu pertanyaan yang aku lontarkan..
"Apakah kita sudah berbuat baik dan kita sudah lebih baik dari mereka?"
Ditulis Ozzan 11:40:00 AM ||