Tuesday, December 12, 2006
Isu Poligami: Haruskah Kita Menjadi Saling Memusuhi?
Ada suatu suasana yang berkembang dalam kehidupan kita sekarang ini, terutama mungkin pada kehidupan saya pribadi. Baik di lingkungan rumah sampai di lingkungan kantor. Saya merasa suasana dingin dari beberapa teman dan sahabat saya. Walau sampai detik ini saya masih berusaha untuk ber-
husnuzhon terhadap mereka.
Seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya yang menanggapi isu seputar poligami, dimana saya bersikap untuk menganggap Poligami adalah sesuatu yang Halal (menurut Islam) namun bukan sesuatu yang dianjurkan. Dan juga saya tetap menghormati dan tetap mau bertemu dengan orang-orang yang melakukan Poligami, karena saya pikir itu adalah urusan mereka dengan Tuhannya.
Ketika berita pernikahan kedua Aa Gym mencuat. Saya menerima banyak kiriman-kiriman e-mail, baik di milist yang saya ikuti atau dari teman yang pro maupun yang kontra. Sepertinya tak henti-hentinya untuk meyakinkan kubu yang berseberangan dengan pendapatnya. Banyak juga yang bertanya langsung pada saya dan sudah pasti jawaban saya adalah yang sudah saya bahas diatas. Walau demikian, saya tetap menghargai teman-teman yang berbeda pendapat dengan saya dan juga tidak memaksakannya untuk harus sependapat dengan saya.
Namun sayangnya, banyak kini yang menganggap saya "seorang yang pro-Poligami yang wajib disebelin".Karena mungkin, mungkin nih.. itulah "gelombang" pemikiran yang ada di tengah-tengah masyarakat (yang kontra Poligami) saat ini. Bahwa orang-orang yang Pro-Poligami adalah orang-orang yang:
- Akan mengikuti jejak pendahulu orang yang berpoligami dengan menikah lagi
- Orang yang senang menyakiti atau tidak memperdulikan perasaan kaum wanita
- Merendahkan derajat kaum wanita
- Berlindung di balik Agama untuk bisa bersenang-senang dengan wanita
- Sok tau tentang agama
Saya pribadi sih tidak begitu memikirkannya, bahkan saya tetap mengusung pemikiran bahwa "Perbedaan pendapat itu hal yang biasa". Terserah orang menilai saya bagaimana, mau jelek atau bagus, yang penting bagi saya adalah mencoba menjalakan apa yang diperintahkan Alloh SWT dan menjauhi semua larangan-Nya. Biar Alloh saja yang menilai saya, semoga Alloh menilai saya Bagus.. insya Alloh.
Yang saya sayangkan adalah ketika isu Poligami itu tersebar maka timbul suatu gerakan yang sepertinya menjadi perpecahan antar sesama muslim. Antara yang pro dengan yang kontra. Padahal sesama muslim itu adalah satu saudara.
Bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, artinya: “Janganlah kalian saling hasud/dengki, saling marah, saling memutuskan (persaudaraan) dan janganlah kalian saling bermusuhan, akan tetapi jadilah hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim).
Contohnya, ketika saya dan istri saya sedang mengikuti tausyah Aa Gym di televisi, tetangga saya langsung bertanya dengan nada tidak suka .
"Ngapain sih masih dengerin dia?". Istri sayapun menjawab dengan senyum
"Lho.. bukankah kita mencari Ilmunya bukan orangnya?" Walau dijawab dengan cibiran sinis di bibir tetangga saya itu.
Banyak juga diantara teman dan saudara-saudara kita dengan tegas mengatakan.
"Saya tidak mau lagi mendengar/melihat Aa Gym".
Bahkan saya melihat di televisi ada seorang ibu yang membuang semua cinderamata bergambar Aa Gym yang ia beli di Daarut Tauhiid ketika ia berkunjung di sana ke keranjang sampah. Sambil berkata.
"Saya benci Aa.. dan saya tidak butuh lagi itu.. buat apa!"
Saya dan istri saya hanya bisa mengelus dada dan berpikir. Begitu gampangkah kita memutuskan rasa persaudaraan kita sesama muslim, walaupun memang, mungkin, saudara kita tersebut telah mengecewakan kita? Bagitu gampangkah kita memutuskan tali silahturahmi kita ketika ada orang yang berbeda pendapat dengan kita?
Tidakah terbesit dalam alam pikir kita ini yang mengakui eksistensi Alloh SWT? yang mengakui hidup kita ini adalah sekedar cobaan? yang mengakui segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan Alloh SWT? dan mengakui bahwa segala kejadian dalam hidup kita itu sudah diatur Alloh SWT? Bahwa kejadian yang kita lihat sekarang ini tidak lepas dari pengaturan Alloh SWT?
Tidakkah kita lihat Alloh mengatur dua kejadian, yang heboh saat ini, dihadapkan kepada kita secara bersamaan? Harusnya kita, sebagai seorang muslim, mencari hikmah atas 2 kejadian tersebut. Dengan cara apa? Merenung mungkin atau lebih bagus memperdalam ilmu agama kita. Seharusnya kejadian ini menjadi pemacu kita untuk kembali menggali ilmu-ilmu Alloh. Bukan malah saling menghujat, membenci, dan bermusuhan.
Orang banyak yang bilang, "Aa Gym sedang dicoba sama Alloh karena beristri lagi kan juga cobaan. udah gitu banyak dibenci orang lagi". Padahal tidakkah kita sadar kalau sebenarnya Alloh juga sedang mencoba diri kita ini? Kita ini sedang diberi cobaan wahai saudaraku. Kita ini sedang dicoba apakah kita dapat menjadi ahli sabar, ahli pemaaf, dan tidak membicarakan keburukan orang lain (Ghibah). Atau mungkin Alloh sengaja mengatur kejadian ini agar kita kembali mendekatkan diri kepada Alloh semata?
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al- Anbiyaa:35)
Allah berfirman:
“Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; diantaranya ada orang-orang yang shalih dan diantaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al-A’raaf:168)
Tulisan saya ini bukan untuk membela Aa Gym atau siapapun. Silahkan saudara-saudaraku sekalian untuk mempertahankan apa yang menjadi pendapat kalian, baik yang pro maupun yang kontra Poligami. Saya hanya ingin mengajak agar kita tidak terjatuh dalam jurang perpecahan dan permusuhan. Semoga kita kembali ke jalan Alloh SWT.. amin
Labels: Curhat
Ditulis Ozzan 2:10:00 PM ||